Saturday, January 18, 2014

[Review] The Historian by Elizabeth Kostova | PART 1

Setelah membaca bagian pertama dari buku ini dan berniat menuliskan kembali apa yang kuingat sepanjang membaca, aku sulit menemukan nama narator yang menceritakan kisah dalam buku ini. Elizabeth Kostova menuturkan kisah ini langsung dari sudut pandangnya sebagai penulis sekaligus narrator,  hanya saja ia mengambil bentuk seorang gadis berusia 16 tahun yang hidup bersama ayahnya, Paul, seorang Professor sejarah yang telah meninggalkan aktivitas akademisinya di Amerika dan melanjutkan hidup sebagai pengelola yayasan di Amsterdam.

Kisah ini bermula ketika narrator menemukan sebuah buku yang hampir seluruh halamannya kosong dengan gambar naga dan tulisan Drakulya di bagian tengah buku, serta setumpuk surat, di rak buku, di rumahnya sendiri. Buku itu ternyata memuat kisah yang melibatkan ayahnya dan seorang Professor lain bernama Bartholomew Rossi yang menjadi mentor Paul semasa ia mengambil program master. Rupanya kisah dibalik buku tua bergambar naga dan surat-surat itu menghantui Paul puluhan tahun bahkan ketika ia telah memiliki seorang anak gadis. Pembaca akan melihat kisah ini dituturkan oleh narrator yang menceritakan kembali apa yang akan diceritakan ayahnya setelah penemuan buku bergambar naga tersebut. 


Buku tua itu tiba-tiba berada di meja perpustakaan, tempat Paul biasanya duduk mengerjakan disertasinya. Beberapa kali ia berusaha mengembalikan buku tersebut, namun keesokan harinya, buku itu menemukannya kembali di tempat yang sama. Karena bingung dengan kedatangan buku misterius tersebut, Paul membawa buku itu kepada mentornya, Professor Rossi, seorang Professor sejarah eksentrik dengan otak cemerlang. Wajah pucat Professor Rossi saat melihat buku tersebut memberitahu Paul bahwa Professor Rossi pernah melihat buku yang sama dan apapun kisah dibaliknya, buku tersebut membawa sesuatu yang buruk. Jauh sebelum peristiwa itu, Professor Rossi sendiri pernah menemukan buku yang sama, bergambar naga dan bertuliskan Drakulya. Malam itu, Professor Rossi memberikan surat-surat, peta dan dokumen hasil penelitian yang pernah ia lakukan sebelumnya, serta menceritakan sebagian kisahnya kepada Paul yang ditutup  dengan pernyataan bahwa Dracula masih hidup. Itulah pertemuan terakhir Paul dengan Professor Rossi, karena keesokan harinya, Professor Rossi menghilang, hanya tetesan darah di ruangannya bukti bahwa ia dibawa dengan paksa oleh penculiknya. Apakah ia masih hidup di suatu tempat? Tidak ada yang tahu!! Atau mungkin lebih tepatnya, aku belum tahu.

Sejak penuturan tentang masa lalunya bermula, Paul mengajak anaknya, narrator kisah ini, ikut bersamanya menjelajahi benua Eropa yang kusebut sebagai perjalanan mengumpulkan memori masa lalu. Sepanjang perjalanan itu pula, Paul membuka kisahnya tentang buku tua, sejarah Konstatinopel kota kekaisaran Romawi yang saat ini dikenal dengan nama Turki, tempat-tempat bersejarah yang bersinggungan dengan penelitiannya serta hal-hal mengerikan tentang Vlad Tepes yang memang tercatat dalam sejarah pernah hidup di sebuah tempat bernama Wallachia. Namun sayangnya dalam perjalanan mereka ke Oxford, Paul menghilang dengan meninggalkan surat, sebuah salib dan beberapa bawang putih yang sesuai instruksi dalam suratnya, harus terus dibawa kemanapun anaknya pergi. Kemanakah Paul menghilang? 


Membaca bagian awal buku ini terasa agak membosankan, tetapi aku terus melanjutkan karena begitu banyak orang yang memuji buku ini. Dan tepat sekali, aku pun tak mampu lagi meletakkan buku ini dengan mudah. Aku bahkan yakin bisa menyelesaikan buku ini jauh sebelum waktu read along yang telah kutentukan sendiri. The Historian adalah buku tentang cerita mitologi Dracula yang paling asik yang pernah kubaca. Di bagian awal ini, Kostova menyuguhkan betapa menariknya tempat-tempat kuno di Eropa. Tempat-tempat itu dikaitkan dengan mitologi Rumania sehingga membuatku merasa seperti sedang membaca buku sejarah dengan balutan kata-kata dan plot yang sangat mudah. Sampai saat ini aku belum melakukan penelitian lebih lanjut tentang setiap tempat yang disebutkan dalam buku ini, mungkin aku akan melengkapinya di review bagian berikutnya, plus menambahkan sedikit tentang Vlad Tepes yang dalam bentuk fiksi dikenal dengan nama Dracula. Bagian pertama ini fokus pada asal muasal pencarian Dracula yang menurut Professor Rossi masih hidup, yang dituturkan oleh Paul kepada anak gadisnya yang berusia 16 tahun dalam setiap perjalanan mereka melintasi benua Eropa, sampai akhirnya perjalanan itu harus dilanjutkan sendiri oleh sang narrator karena ayahnya menghilang tanpa jejak. 


1 comment: