Monday, July 6, 2015

[Review] Of Mice and Men by John Steinbeck

Title: Of Mice and Men
Author: John Steinback
Publisher: Ufuk
Published: December 2009
Pages: 240
ISBN: 9786028224727
A Gift from a fiend

“Teknik yang dihadiahkan Steinback padaku tampaknya akan menjadi milik tetap...Steinback menderetkan kata-kata sederhana bermuatan padat, kalimat-kalimat apik dan utuh”Pramoedya Ananta Toer.

Ada banyak penulis yang menelurkan karya yang dikatakan banyak orang bagus, tetapi terkadang sulit untuk kunikmati. Salah satu penyebabnya adalah pilihan kata yang digunakan seorang penulis. Pilihan kata yang tepat adalah salah satu kunci kenikmatan membaca untukku. Tak jarang, aku meletakkan buku yang baru beberapa halaman kubaca karena kalimat-kalimat yang kaku, terlalu berbunga-bunga, bahkan sulit dicerna. Tetapi berbeda dengan John Steinback. Sebelum membaca Of Mice and Men, aku pernah membaca karyanya yang lain yakni Tortilla Flat dan harus kuakui Steinback lihai dalam memilih kata dan menyusun kalimat. Bukan kata-kata fancy dan kalimat yang terlalu pretentious, tetapi pilihan kata sederhana yang membuat buku ini indah, tepat seperti yang dikatakan Pramodya Ananta Toer diatas.

Kali ini Steinback bercerita tentang dua orang pria yang berjalan bersama, George yang bertubuh kecil, cukup cerdas dan lincah, dan Lenny, pria bertubuh besar dengan kekuatan yang dapat membunuh dalam sekali cengkeram tetapi lemah dalam berpikir sehingga ia justru terlihat seperti anak kecil yang over size. Setelah melarikan diri dari pekerjaan sebelumnya di Weed, George membawa Lenny untuk bekerja di sebuah perkebunan. George harus berulang kali mengingatkan Lenny, yang selalu saja lupa, supaya tidak membuat masalah. Yang indah dari keduanya adalah mereka memiliki mimpi untuk memiliki tempat tinggal sendiri dengan kelinci-kelinci yang nantinya akan diurus oleh Lenny. Membayangkan ini saja membuat Lenny menjadi sangat bersemangat. Sekilas George terlihat semena-mena terhadap Lenny, ia sering mengomeli Lenny dan menyuruh Lenny melakukan pekerjaan-pekerjaan berat. Tetapi jika kita melihat lebih dekat, George justru terlihat menyayangi Lenny, seperti saudaranya sendiri. Ia memberikan bagian makanan paling banyak untuk Lenny, Ia melindungi Lenny dari gangguan orang lain, Ia yang mengurus segala keperluan Lenny dan melupakan hidup bersenang-senang bebas bersama orang-orang normal lainnya dan tetap tinggal bersama Lenny. Namun apa yang mereka cita-citakan butuh diperjuangkan dengan sangat keras dan acap kali mereka dipertemukan dengan orang-orang yang dapat membuat mimpi mereka kandas tanpa harapan.

John Steinback menggambarkan hidup dengan cara sederhana, seperti dibuku ini, konsep ceritanya sangat sederhana, ia hanya menggambarkan kehidupan dua orang sahabat dengan sangat realistis. Cara yang realistis ini pun disampaikan dengan gamblang, tanpa dukungan kalimat yang mendramatisir setiap keadaan, namun sebagai pembaca, kalimat sederhana John Steiback terlalu tajam membidik tepat sasaran sehingga saya mampu membayangkan dengan jelas apa yang digambarkan oleh Steinback. Karakter Lenny dan George pun sangat jelas, sehingga pembaca bisa memperkirakan setiap hal yang bisa terjadi akibat perpaduan kedua karakter tersebut, atau jika salah satu dari mereka harus menghadapi karakter lainnya atau sebuah situasi. Buku ini tidak terlalu tebal, mampu diselesaikan satu sampai dua jam. Tetapi buku ini membuat saya menyimpulkan bahwa John Steiback adalah salah satu penulis terbaik yang pernah ada. Saya baru baca dua buku beliau, tetapi saya pasti akan membaca buku-buku beliau yang lain. Bravo John Steinbeck.

Submitted for :
Under Category "Freebies Time"

No comments:

Post a Comment